Asal usul sourdough bread dapat ditelusuri kembali ribuan
tahun yang lalu, menjadikannya salah satu jenis roti tertua di dunia. Bukti
arkeologis menunjukkan bahwa roti fermentasi pertama kali dibuat di Mesir
sekitar 1500 SM. Orang Mesir kuno diyakini telah menemukan proses fermentasi
secara tidak sengaja ketika adonan tepung dan air dibiarkan di udara terbuka,
memungkinkan ragi liar dan bakteri asam laktat dari lingkungan untuk memulai
fermentasi. Penemuan ini menghasilkan adonan yang mengembang dan menghasilkan
roti dengan tekstur ringan dan rasa asam yang khas. Metode pembuatan sourdough
menyebar ke seluruh dunia kuno, termasuk ke Yunani dan Romawi. Bangsa Romawi
mengadopsi teknik fermentasi ini dan mulai menggunakannya secara luas dalam
pembuatan roti mereka. Selama berabad-abad, sourdough tetap menjadi metode
utama dalam pembuatan roti sebelum ditemukannya ragi komersial pada abad ke-19.
Fermentasi alami sourdough memungkinkan roti tetap tahan lama tanpa bahan
pengawet, sehingga sangat cocok untuk masyarakat yang membutuhkan makanan yang
awet dan bergizi. Pada abad ke-19, sourdough menjadi bagian penting dari budaya
kuliner di berbagai belahan dunia, termasuk Eropa, Asia, dan Amerika Utara. Di
California, Amerika Serikat, sourdough mendapatkan popularitas besar selama
Gold Rush pada pertengahan abad ke-1800. Para penambang emas di California
sering membawa starter sourdough mereka karena starter tersebut dapat
dipelihara selama perjalanan jauh tanpa memerlukan bahan tambahan. Roti
sourdough di California menjadi terkenal dengan rasa asam yang khas dan disebut
sebagai "San Francisco sourdough," yang hingga kini masih menjadi
ikon kuliner di kota tersebut. Di banyak budaya, sourdough memiliki tempat
khusus dalam tradisi kuliner. Di Prancis, sourdough dikenal sebagai pain au
levain dan digunakan dalam berbagai jenis roti tradisional. Di Jerman, roti rye
sourdough seperti Pumpernickel menjadi ciri khas kuliner Jerman. Di Rusia, roti
rye sourdough dikenal sebagai Borodinsky, sering disajikan dengan mentega
atau hidangan gurih. Sourdough juga menjadi bagian penting dari tradisi kuliner
di negara-negara seperti Ethiopia dengan roti injera, yang dibuat menggunakan
fermentasi alami Di Indonesia, meskipun sourdough bukan bagian dari tradisi
kuliner asli, tren roti artisan membuat sourdough semakin dikenal di kalangan
pecinta roti modern. Banyak toko roti di kota-kota besar seperti Jakarta dan
Bandung yang mulai menawarkan sourdough dengan berbagai inovasi rasa dan bahan
lokal, seperti menggunakan tepung lokal atau isian khas Indonesia. Sourdough
bread tidak hanya bertahan sebagai roti tradisional tetapi juga mengalami
kebangkitan dalam dunia kuliner modern berkat rasa unik dan manfaat
kesehatannya. Asal usulnya yang kaya dan proses pembuatannya yang autentik
membuat sourdough tetap menjadi favorit di berbagai belahan dunia hingga saat
ini.
Sourdough bread adalah jenis roti yang dibuat menggunakan
fermentasi alami dengan bantuan starter sourdough—campuran tepung dan air yang
telah difermentasi oleh bakteri asam laktat dan ragi liar. Proses fermentasi
ini memberikan sourdough karakteristik rasa khas yang sedikit asam, tekstur
berongga dengan kerak renyah, dan aroma yang kaya. Roti ini telah dikenal sejak
zaman kuno dan tetap menjadi pilihan populer di kalangan pecinta roti karena
rasanya yang kompleks dan proses pembuatannya yang tradisional.Proses pembuatan
sourdough bread dimulai dengan pembuatan starter, yang merupakan campuran
tepung (biasanya tepung terigu atau tepung gandum utuh) dan air yang dibiarkan
difermentasi selama beberapa hari. Starter ini berperan sebagai agen pengembang
alami yang menggantikan penggunaan ragi instan atau ragi komersial. Starter
sourdough harus dirawat dengan memberi makan secara rutin dengan tepung dan air
untuk menjaga aktivitas fermentasinya. Ketika starter siap, adonan roti dibuat
dengan mencampurkan tepung, air, garam, dan sebagian starter. Adonan ini
kemudian diuleni hingga elastis dan didiamkan untuk fermentasi
primer.Fermentasi adonan sourdough biasanya berlangsung lama, mulai dari
beberapa jam hingga semalaman, tergantung suhu dan aktivitas starter. Proses
ini memungkinkan bakteri dan ragi liar bekerja bersama-sama, menghasilkan gas
karbon dioksida yang mengembang adonan, serta asam laktat yang memberikan rasa
asam khas. Setelah fermentasi primer, adonan dibentuk menjadi bentuk roti yang
diinginkan, seperti batard, bâtard, atau boules, kemudian didiamkan untuk
fermentasi akhir yang dikenal sebagai proofing. Setelah proofing selesai, roti
sourdough dipanggang dalam oven panas, sering kali menggunakan teknik steam
baking, di mana uap air digunakan di awal pemanggangan untuk membantu
pembentukan kerak yang renyah dan mengkilap. Suhu oven biasanya tinggi, sekitar
230–250°C, yang memungkinkan roti mengembang dengan baik dan menciptakan kerak
cokelat keemasan yang khas. Proses pemanggangan menghasilkan roti dengan kerak
tebal, renyah, dan berongga di dalamnya dengan tekstur yang kenyal dan rasa
yang kompleks.
Sourdough bread memiliki banyak variasi, mulai dari
sourdough klasik yang menggunakan tepung terigu, hingga variasi yang
menggunakan tepung gandum utuh, tepung rye, atau campuran tepung bebas gluten.
Roti ini bisa digunakan sebagai dasar sandwich, pendamping sup, atau sebagai
hidangan pembuka dengan olesan mentega atau keju. Rasa asam yang khas membuat
sourdough cocok dipasangkan dengan bahan makanan yang kuat, seperti daging
panggang, keju tajam, atau pasta zaitun. Salah satu aspek yang menarik dari sourdough
adalah manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan proses fermentasinya. Proses
fermentasi membantu mengurangi kandungan gluten dan meningkatkan ketersediaan
nutrisi dalam tepung, seperti vitamin B dan mineral. Selain itu, roti sourdough
memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan roti biasa, yang
berarti lebih baik untuk mengontrol kadar gula darah. Bakteri asam laktat juga
membantu kesehatan pencernaan dengan meningkatkan flora usus. Membuat sourdough
bread di rumah memang menantang dan membutuhkan kesabaran karena fermentasi
alami adalah proses yang lambat dan dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti
suhu lingkungan dan kekuatan starter. Namun, bagi banyak penggemar roti,
tantangan ini justru menjadi bagian dari kenikmatan proses membuat sourdough.
Hasil akhirnya adalah roti yang tidak hanya lezat tetapi juga memiliki nilai
gizi tinggi dan tekstur yang tak tertandingi oleh roti komersial. Dalam
beberapa tahun terakhir, sourdough bread telah mengalami kebangkitan
popularitas di banyak kalangan, termasuk di Indonesia, di mana banyak toko roti
artisan mulai menawarkan sourdough dengan berbagai varian rasa dan tepung
lokal. Keterampilan membuat sourdough juga menjadi tren di kalangan pecinta
masakan rumahan, di mana mereka berusaha menguasai seni fermentasi alami
sebagai bagian dari kecintaan mereka terhadap kuliner otentik dan sehat. Harga
Banneton Basket Sourdough Bread Proofing Basket + Linen Rp150.000
Harga sourdough bread whole wheat roti gandum Rp34.000
Harga Don Bakeshop Sourdough Bread - Multi Grain Rp48.840
Harga Sourdough Rustic Loaf - Country Bread Rp55.000
Sumber.
https://www.theclevercarrot.com/2014/01/sourdough-bread-a-beginners-guide/
Komentar
Posting Komentar